Jumat, 27 Juni 2008

Pick A Right Photographer for Your Lifetime Wedding

Acara Pernikahan adalah suatu acara yang sakral dan diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup. Weddingku yakin setiap pasangan inginkan hari itu menjadi hari pernikahan yang terbaik. Bahkan mungkin menjadi sebuah hari kenangan yang tidak lekang oleh waktu. Menjelang hari pernikahan, biasanya para calon pengantin (capeng) akan mulai sibuk mengatur setiap detail persiapan. Mulai dari memilih catering, baju pengantin, desain kartu undangan, mobil pengantin, para pengapit pengantin, cincin pengantin sampai memenuhi kebutuhan orang tua, kakak dan adik yang akan hadir di sana.

Nah, seringkali untuk urusan foto, capeng tidak terlalu concern. Karena kebanyakan mengambil sistem paket dan menyerahkan sepenuhnya hal tersebut untuk dieksekusi si fotografer. Di dalam artikel ini, Weddingku ingin sedikit membantu para capeng tentang bagaimana cara memilih fotografer wedding dan bagaimana fotografer membuat foto sesuai dengan keinginan capeng. Karena sekali moment pernikahan Anda terlewatkan, tidak ada tombol UNDO untuk mengulang hasil foto-foto tersebut.

View La Vie En Rose CollectionsHow to choose a photographer?

Mulailah luangkan waktu untuk membaca majalah, browsing di internet dan bertanya kepada saudara atau teman kerja yang sudah menikah tentang fotografer yang pernah mereka pakai. Pasti hasil pendapat mereka beragam. Setelah mendengar berbagai pendapat, cobalah bicarakan kepada pasangan Anda ingin memiliki konsep foto seperti apa untuk album pernikahan Anda. Apakah ingin dengan nuansa sephia, hitam putih atau colorful. Apakah ingin dengan tema fun, santai atau bahkan yang formal. Setelah mendiskusikan dengan pasangan Anda, barulah Anda mulai memilih fotografer yang sesuai dengan konsep Anda. Lihatlah hasil-hasil foto mereka di album-album yang pernah mereka buat. Perlu diingat, tidak semua fotografer yang ahli memotret indoor (dalam studio), ahli juga dalam session foto outdoor. Begitu juga tidak semua fotografer yang biasa memotret still photo, bagus dalam hal mengambil foto candid. Jadi pilihlah fotografer yang kira-kira sudah pernah mengerjakan konsep seperti yang Anda inginkan dan hasilnya bagus menurut Anda.

Satu-satu cara adalah mengkomunikasikan keinginan Anda. Anda dan pasangan Anda harus meluangkan waktu bertemu dengan si fotografer untuk membahas konsep foto yang Anda inginkan. Kebanyakan pasangan tidak mau repot. Mereka hanya menelpon atau pun memberitahukan sambil lalu kepada wedding organizer untuk menyampaikan keinginannya. Seperti dalam permainan kuda bisik waktu kita kanak-kanak, perkataan yang sudah melewati 2-3 telinga, biasanya sedikit banyak akan mengalami perubahan arti. Jadi sebisa mungkin Anda luangkan waktu bertemu dengan si fotografer. Hanya itu kuncinya! Biasanya foto pengantin dibagi menjadi dua tahap, yaitu foto pre-wedding dan foto on the wedding day. Bila pilihan Anda sudah Anda jatuhkan kepada satu fotografer, dianjurkan supaya fotografer yang sama memotret di pre-wed Anda sekaligus di hari H pernikahan Anda. Karena Anda akan mendapatkan kesamaan feel and soul photo dari si fotografer. Kecuali, ada factor X di mana foto pre-wed Anda tidak memuaskan seperti keinginan Anda, sebaiknya secepat mungkin mencari fotografer lainnya. Itu sebabnya alangkah lebih baik foto pre-wedding Anda tidak terlalu dekat dengan hari H pernikahan Anda, supaya bila terjadi hal-hal seperti di atas Anda masih memiliki waktu untuk mencari fotografer lain. Disarankan minimal 1 bulan sebelum hari H pernikahan.

If you hired him, trust him

Kepercayaan adalah langkah terakhir yang harus Anda ambil setelah melewati beberapa tahap di atas. Seringkali pengantin tidak menikmati pernikahannya sendiri. Hal tersebut dengan mudah terlihat dari ekspresi pengantin saat gambarnya diabadikan oleh fotografer. Pengantin sering mengurus hal-hal kecil yang sebenarnya bisa diserahkan ke orang lain. Mungkin salah satu alasannya karena tidak percaya dengan result-nya bila hal tersebut dikerjakan orang lain. Saran kami adalah Anda harus percayakan hal tersebut dan nikmatilah pernikahan Anda! Mulai dari urusan foto, catering, bucket, dekorasi, warna karpet bahkan sampai seluruh waktu kalian selama 1 hari itu. Begitu juga halnya dalam urusan foto. Kadang pengantin punya 'gaya' sendiri saat difoto, padahal fotografer sudah mempersiapkan alur foto yang akan diambil. Atau kadang di luar fotografer yang di-hire, pengantin meminta tolong kepada sanak saudara atau teman yang juga memiliki kamera. Hal tersebut bisa jadi sangat mengganggu tugas si fotografer. Bisa saja sanak saurdara itu justru menghalangi pandangan fotografer saat mengambil momen-momen penting dalam upacara sakral. Saran kami, percayakan saja dokumentasi pernikahan Anda kepada fotografer yang profesional.



source : http://w3.weddingku.com/

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action