Sabtu, 28 Juni 2008

Tips Bertahan Dalam Bisnis Rental Studio Musik / Studio Rekaman

Sering saya jumpai rental studio musik yang berlokasi “tidak pada tempat”-nya. Ada yang berlokasi di pinggiran jalan, dan maksud saya benar-benar dipinggiran jalan. Dibatasi oleh dinding langsung menuju jalur jalan dua arah dimana rute bis antar kota lalu lalang. Ada juga dibelakang rumah makan padang, si pemilik mempunyai jabatan ganda, sebagai penjual masakan padang dan owner studio musik. Maksudnya mungkin baik, jika para pemain sudah berlatih mati-matian, mungkin akan tersalurkan nafsu makannya dengan memesan nasi padang hangat langsung di depan pintu keluar studio dan tagihan akan disatukan dengan bill rentalnya. Effektif ? mungkin tapi tidak profesional (ini menurut saya loh!) Kemungkinan dengan keadaan seperti itu amply gitar head cabinet apapun merknya lama-lama akan tercium bau rendang. Usaha bisa digabung, tapi ada batasan ruangnya yang dibedakan berdasarkan fungsi. Dimana latihan band dan dimana acara kuliner diadakan. Alasannya terdengar tidak asing jika ditanya kenapa ?
” Ya dulunya saya coba-coba buka rental studio musik yang katanya cukup menjanjikan….. dan ternyata janji tersebut adalah gombal!” jawabnya sambil cengar-cengir

Beberapa hal yang perlu dan penting diperhatikan untuk bertahan dalam bisnis rental studio musik.

1. Selalu utamakan konsumen adalah Raja.
Perlakukan seistimewa mungkin dan tegur seramah mungkin. Sering memang stick drum patah oleh pada penyewa rental, bukan berarti kita berhak untuk marah-marah. Sering terjadi skin snare bolong karena penjiwaan lagu dengan beat menggebu-gebu kita berhak untuk ngomel-ngomel. Bagaimana pun juga penyewa mengeluarkan koceknya untuk menyewa studio musik mengasah keterampilan mereka dalam bermain musik. Di sini perlu disusun aturan mainnya, jika ada peralatan yang rusak tidak disengaja maupun disengaja, pemilik alangkah baiknya menempelkan aturan-aturan mainnya di tempat yang mudah dilihat.

2. Pemeliharaan Barang
Penting sekali untuk meremajakan peralatan studio musik secara berkala, minimal maintenance studio musik. Skin pada drum jika memang sudah tidak bisa mengeluarkan suara yang diinginkan bisa di ganti atau minimal di”tunning” ulang. Snar-snar pada gitar untuk diremajakan agar tetap dalam konsidi bagus. Perawatan kebersihan pada alat dan instrument lebih baik jika dilakukan 1 jam sebelum studio rental dibuka.

3. Beriklan
Secara bertahap menyebarkan iklan dan promosi studio musik (studio rekaman / recording studio) berupa selebaran-selebaran di sebar langsung di jalan atau di tempel di tempat-tempat yang sering dikunjungi. Sekolah, Kampus, Wartel dan kalau perlu di pinggir-pinggir jalan juga bisa. Dan jangan lupa sebarkan iklan-iklan tersebut sesuai dengan waktunya. Misalkan menjelang liburan atau menjelang malam minggu. Promosi ini hukumnya wajib untuk dilaksanakan minimal sebulan sekali, jangan menganggap kegiatan ini hanya buang-buang uang saja. Sebetulnya tidak, cara ini efektif untuk mencari langganan baru.
Sediakan juga stiker untuk dibagikan kepada para penyewa, trik lama ini sebetulnya sangat efektif, beneran dech ! suwer! apalagi jika sticker yang kita buat sangat menarik.

4. Program dan Diskon
Adakan selalu program diskon-diskon yang menarik. Misalnya; tiga kali menyewa studio minmal 2 jam akan diberikan gratis 1 jam penuh. Atau minimal 3 jam sewa akan diberikan free softdrink. Bisa juga minimal 3 jam sewa akan dapat voucher yang dikumpulkan sampai 10 voucher bisa ditukarkan dengan 1 jam sewa gratis. Apa saja dan bagaimana saja caranya.

Seperti yang pernah saya tuliskan jika usaha seperti ini adalah usaha yang “sangat lama” untuk “balik modal” Karena apalagi ini termasuk usaha Jasa Studio Rekaman. 1 tahun pertama adalah 1 tahun buang-buang uang, ya! untuk menjaring penyewa baru, untuk iklan, dan bertahan hidup jika sedang kosong penyewa, bertahan hidup ini maksudnya untuk bayar operator studio rekaman, retribusi sampah. listrik, telepon dan lain-lainnya. Sekedar secuil saran kecil bisa juga sambil berjualan baju-baju yang berhubungan dengan musik. Atau aksesories lainnya yang berhubungan dengan musik, misalnya selain kaos, aksesories seperti bandana, kalung, cincin, anting dan lain-lainnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Thank you bagi bagi ilmunya

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action