Sinar matahari sangat bermanfaat dan penting bagi kehidupan semua makhluk hidup, baik tanaman, hewan, maupun manusia. Penggambaran matahari biasanya berbentuk bulat berwarna kuning dengan jilatan api kuning disekitarnya.
Gambaran bentuk matahari itulah yang membuat tanaman berbunga ukuran besar dengan warna kuning sering dinamakan bunga matahari. Dinamai seperti itu juga karena ada alasan lainnya. Bunga matahari selalu menghadap ke mana arah matahari itu bergulir. Pada malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah, sedangkan pada siang hari, bunga itu menampakkan mukanya.
Konon, bunga matahari (Helianthus annus L) berasal dari Amerika Utara. Pada tahun 1919, di tanam di Jawa. Tanaman ini subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Pohonnya tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
Banyak orang yang menganggap tanaman herba anual berumur pendek ini sebagai tanaman hias saja. Soalnya, bentuk dan warna bunganya sangat menarik hati dan indah dipandang mata.
Tumbuhan berbatang basah (herbaceus) ini tumbuh tegak setinggi 1 sampai 3 meter. Seluruh permukaan tumbuhan berkulit batang kasar dan memiliki bulu. Daun hijaunya berbentuk jantung. Untuk bunganya, ukurannya besar berbentuk cawan dengan mahkota seperti pita kuning di sepanjang tepi cawan. Di tengah cawan itu terdapat bunga-bunga kecil berbentuk tabung dengan warna coklat.
Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-garis putih itu berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan dari cawannya. Saat ini, banyak orang yang memanfaatkan bijinya untuk minyak bunga matahari atau sekedar untuk makanan ringan berupa kwaci biji bunga matahari.
Banyak orang tak menyadari bahwa bunga matahari punya banyak khasiat di balik keindahannya. Bunganya mengandung quercimeritrin, helianthoside A-B-C, asam oleanolat, dan asam echinocystat. Untuk bijinya, terdapat kandungan beta sitosterol, prostagladin E, asam chlorogenic, asam quinat, phytin, dan 3-4 benzopyrine.
Dalam setiap seratus gram minyak biji bunga matahari, terdapat lemak dengan total seratus, yang terdiri dari lemak jenuh 9,8 dan lemak tak jenuh (oleat) sebanyak 11,7. Selebihnya terdapat linoleat sebanyak 72,9 dan sisanya tak mengandung kolesterol.
Semua bagian dari tumbuhan ini memiliki khasiat. Bunganya punya efek menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit (analgesik). Bijinya sebagai antidisentri dan merangsang pengeluaran cairan tubuh dan campak. Daunnya berkhasiat antiradang, analgesik, dan antimalaria. Akarnya pun punya khasiat untuk antiradang, peluruh air seni, pereda batuk, dan analgesik. Sedangkan, sumsum batang dan daar bunganya berkhasiat merangsang energi vital, analgesik, menenangkan liver, dan masih banyak lagi.
Penggunaan seluruh bagian tanaman ini bisa dalam bentuk segar dan kering. Pemakaian luar, tumbuhannya dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit. Contohnya untuk rematik, bisul, dan radang payudara.
Penggunaan untuk dalam, tumbuhannya direbus dan diminum. Ada pula yang disangrai seperti bijinya, lalu ditumbuk halus, diseduh air panas dan diminum. Pengobatan lewat cara ini adalah untuk keluhan sakit kepala, pusing, sakit gigi, radang payudara, batuk, batuk rejan, sesak napas, tekanan darah tinggi, mencegah kanker lambung, kembung, maag, susah buang air besar, disentri, infeksi saluran kemih, beri-beri, malaria, keputihan, pendarahan, dan hernia.
Penggunaan sumsum dari batang dan dasar bunga itu berisi kandungan hemicellulose yang menghambat sarcoma 180 dan Ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak sumsum ini dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna. Hanya saja, bagi ibu yang tengah hamil, dilarang minum rebusan bunga matahari.
Visit our category :
- Gifts
- Hampers
- International Florists
- Roses
- Wine & Spirits
0 komentar:
Posting Komentar