Warna juga sangat berpengaruh secara psikologis terhadap orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut. "Faktor warna interior sebuah rumah tidak hanya dalam pemilihan cat pada dinding, akan tetapi juga terhadap unsur-unsur lain, baik material bangunan atau arsitektur rumah seperti lantai dan plafon, juga komponen interior dan elemen estetis lainnya," ungkap arsitek dan kontraktor dari Mitra Graha Asri Mandiri, Ir Wisnu Brata ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Minggu (2/3/2008).
Menurutnya, unsur warna terdiri dari warna primer yaitu merah, kuning, dan biru juga warna sekunder yang mengandung unsur campuran warna primer di atas yaitu warna jingga, warna ungu, dan warna hijau .Unsur warna primer dan sekunder tersebut yang dipastikan kandungannya hadir dalam setiap kombinasi warna.
Selain itu, sambungnya, unsur gelap dan terang sebuah warna juga dipengaruhi oleh unsur warna hitam dan warna putih dalam campurannya. Dengan pemahaman kita dalam mengetahui unsur-unsur warna yang ada di dalam sebuah warna, kita bisa memadukan kombinasi warna dengan turunan dari warna tersebut maupun dari unsur warna yang terkandung di dalamnya.
Tak hanya sebatas itu saja, untuk mendapatkan jenis kombinasi warna-warna yang harmonis kita harus mempertimbangkan warna cat dinding yang cocok ke dalam warna-warna dominan yang sudah ada pada warna lantai, komponen interior, aksesori, dan elemen estetis lainnya.
Dengan menganalisa warna dari berbagai faktor, membuat paduan kombinasi warna yang kita ciptakan sesuai dengan suasana dan nuansa yang diinginkan. Dalam menentukan kombinasi warna kita juga perlu menganalisa warna berdasarkan tema dan gaya huniannya.
"Rumah dengan gaya mediterania umumnya menggunakan warna krem, kuning muda mengarah warna coklat atau merah. Kalau untuk hunian bergaya minimalis biasanya memakai warna putih atau abu-abu, dengan pentaan warna ngejreng di salah satu bidang dindingnya. Sementara untuk hunian bergaya klasik cenderung menggunakan warna-warna berani kuning keemasan," jelas almamater Institut Teknik Bandung (ITB) yang kini menjadi konsultan griya di salah satu harian terkemuka di Indonesia itu.
Biasanya pendekatan secara psikologis terhadap pemilihan warna dipengaruhi oleh fungsi ruangannya. Seperti ruang tidur yang harus menghadirkan suasana rileks karena lebih diperuntukkan sebagai area istirahat. Pendekatan ruang ini juga harus dipertimbangkan dengan faktor usia orang yang akan berada di dalamnya. "Selain itu, faktor lain yang harus diperhatikan adalah efek atau suasana yang ingin ditampilkan," kata dia mengakhiri pembicaraan. (mbs)
Source : Chaerunnisa - Okezone
0 komentar:
Posting Komentar