Dari seluruh spesies adenium, adenium oleifolium adalah yang paling jarang terdengar. Orang Indonesia mungkin akan lebih mengenal adenium spesies terbatas pada obesum, arabicum dan somalense.
Dari seluruh spesies adenium, adenium oleifolium adalah yang paling jarang terdengar. Orang Indonesia mungkin akan lebih mengenal adenium spesies terbatas pada obesum, arabicum dan somalense. Sama saja dengan di luar negeri. Adenium ini hanya ditemukan di kolektor sukulen atau breeder adenium. Karena tidak ada bayangan, maka saat menerima paket kiriman berisi adenium oleifolium sempat ragu apakah ini benar-benar adenium oleifolium.
Overall Look: Oh... begini too :D
Adenium tetaplah adenium. Bentuknya ya seperti itu2 saja. Bandingkan dengan spesies Euphorbia yang punya karakteristik yang beda tiap spesiesnya, pun Pachypodium. Tapi adenium ya seperti itulah bentuknya. Tidak heran kalau beberapa ahli tidak menggolongkan adenium kedalam beberapa spesies, hanya satu spesies saja yaitu obesum.
Perbedaan utama dibandingkan dengan adenium umumnya adalah warna daun. Warna daunnya hijau silver. Sudah lebih dari 4 bulan semenjak diterima belum menunjukkan tanda2 berbunga. Tapi menurut referensi gambar di internet bunganya berwarna merah pink dengan corong putih.
Sejarahnya
Adenium ini pertama kali dipublikasikan oleh Otto Stapf pada tahun 1907. Tanaman ini juga punya nama Adenium lugardii, Adenium oleifolium var. angustifolium atau Adenium somalense var. angustifolium. Sebaran adenium ini ada di daerah selatan Botswana, Afrika Selatan dan Timur Namibia. A. Oleifolium yang saya terima ini berasal dari wild collected di Namibia (penuturan penjualnya).
Lamaaaaa...
Kalau memelihara adenium spesies asli apalagi dari comotan alam (wild collected) harus banyak bersabar. Kalau medianya tidak cocok Adenium sering ngambek, kalau salah pengairan bisa2 terjadi hal yang tidak diinginkan dan kalau salah pemupukan bisa berabe yang berakibat hilangnya tanaman. Pertumbuhannyapun cenderung lebih lambat. Saya punya semua jenis spesies Adenium yang berasal dari wild collected dan semuanya tumbuh alon-alon. Kadang ini membuat kesal. Tapi saya ingat anjuran teman saya di Bandung yang sudah cukup lama menekuni sukulen. Katanya biarkan saja tumbuh seperti adanya. Kalau kelihatan lambat jangan coba2 dipercepat dengan memberikan pupuk atau treatment obat2 perangsang tumbuh. Bisa2 ngambek atau mati. Yang penting kesabaran!
Perawatan
Media tidak usah mendekati linkungan asalnya, yang penting poros dan agak subur. Saya sendiri menggunakan takaran media pasir malang : pupuk kandang : sekam bakar = 2 : 1 : 1. Penyiraman cukup 1 hari sekali. Sampai saat ini saya baru berani memberikan pupuk npk berimbang setengah dosis sebulan sekali.
Kalau anda mendapatkannya dari pembelian di luar negeri maka pada saat anda menerimanya dalam keadaan telanjang. Artinya adenium oleifolium anda dikirim tanpa media dan harus segera disegarkan. Langkahnya mudah saja. Segera pindahkan ke pot yang bermedia lalu diamkan 1 hari di tempat teduh. Ada beberapa teman saya menyarankan untuk segera memberikan air pada saat itu juga, tapi ini riskan. Kenapa riskan? Karena kita tanaman belum beradaptasi dengan baik dengan medianya (itu pendapat saya) dan lingkungannya. Setelah lewat 1-2 hari diteduhkan, maka segera beri air plus vitamin B1. Kalau tidak ada halangan maka 1-2 minggu akar sudah kembali berfungsi. Dan dalam waktu 1 bulan daunnya sudah rimbun. Untuk membungakannya, saya sendiri masih belum tahu caranya. Mungkin apabila semua unsur terpenuhi akan berbunga dengan sendirinya.
Hama
Karena daunnya juga berbulu, maka hama spider mite adalah musuh utamanya. Kalau sudah kena hama ini warna daunnya tidak cantik dan memudar. Pencegahannya dengan insektisida. Yang saya gunakan adalah Kelthane, sebab yang lain tidak mempan. Selain itu musuh2 lainnya juga hadir seperti kutu putih dan bahkan lalat. Kok bisa lalat? Kembali ini pengalaman pribadi. Entah kenapa lalat2 senang melekat di daun2 adenium oleifolium. Setelah asik melekat disana pasti ada yang ditinggalkannya berupa bintik2 hitam. Makin lama bintik hitam itu makin banyak dan menyebabkan daunnya bermasalah. Untuk membasminya mudah saja, tinggal letakkan sedotan perangkap lalat di dekat Adenium Oleifolium.
Penjual Oleifolium
Nah kalau bagian ini mungkin bagian yang bikin penasaran. Ada atau tidak penjualnya di Indonesia. Saat ini ada. Tapi pada waktu saya mencarinya 1 tahun yang lalu masih belum ada yang menawarkannya. Saya sendiri baru tahu yang menawarkannya ada di daerah Pamulang. Ada juga kabar di Yogyakarta ada penjualnya. Tapi supaya yakin bahwa yang dibeli itu adalah oleifolium, belilah pada saat sudah berdaun. Jangan beli pada saat gundul daunnya. Kecuali kalau anda membelinya langsung dari Amerika, Afrika Selatan, Belanda atau Jerman. Pasti sesampainya disini sudah gundul.
Visit our category :
- Flowers
- Gifts
- Hampers
- International Florists
- Roses
- Wine & Spirits
0 komentar:
Posting Komentar