Setelah sekian lama gak OBT (outbound training atau management training) akhirnya hari sabtu yang lalu OBT lagi. Kali ini bersama teman-teman dari FE Unpad. Tempat outbound atau wisata outbound nya di Alam Sejuk Lembang. Perannya tentu saja jadi trainer (kerennya…) Tapi yang pasti bukan di bagian safety master =D Akhawat yang pernah aktif di Santika (Barisan Putri Keadilan -sering di pelesetin jadi bariSAN canTIk seKAli =D) aja gak jadi safety master.
Tidak semua outbound butuh safety master. Kalau out bound nya berisi aktifitas yang cukup berbahaya safety master dibutuhkan. Contoh permainan outbound berbahaya misalnya : repelling, flying fox, water boom, terjun bebas ke air, dan lain-lain. Aktifitas berbahaya ini yang biasanya jadi faktor penarik seseorang untuk bersemangat mengikuti outbound indonesia.
Outbound puncak kali ini mengingatkanku pada salah materi Latihan Dasar 1 Kepanduan tentang prosedur tambahan khusus untuk akhawat dalam mengikuti training manajemen. Prosedur ini sangat berkaitan erat dengan masalah safety.
Karena akhawat memang istimewa, prosedurnya pun sedikit berbeda dengan ikhwan (terutama masalah pakaian). Berikut ini prosedur tambahan untuk akhawat:
1. Pakai pakaian warna gelap biar gak gampang kotor
2. Pakai pakaian berlapis
§ Celana lapangan atau celana training dilapis rok
§ T shirt lengan panjang dilapis kemeja berkancing
§ Kerudung pendek (masukkan ke kemeja) dilapis kerudung panjan
3. Pakai manset
4. Pakai kaos kaki dan Bawa kaos kaki ganti
5. Pakai sandal gunung atau sepatu kets (jangan pakai pantopel =D apalagi high heels)
6. Bawa alat sholat (wajib pisan)
7. Pakai sun block
Ribet?? Jelas ribet banget… buat yang gak terbiasa pakai rok, manset, kaos kaki, kerudung panjang, tentu akan merasa tidak nyaman. Untuk yang terbiasa, prosedur ini sangat membantu.
Pakaian berlapis akan melindungi kita saat kita melakukan aktivitas yang berbahaya. Biasanya kita memakai tali tubuh yang dipasang di pinggang atau di dada. Jasa tali tubuh melindungi kita dari kecelakaan harus dibayar dengan usaha yang lebih menutup aurat. Dengan memakai rok, tali tubuh yang dipasang di pinggang tidak terlihat. Begitu juga jika tali tubuh di pasang di dada. Simpul tali tubuh (yang biasa disambung ke karabiner) dikeluarkan dari lubang diantara dua kancing pada kemeja. Terkadang kerudung menyangkut bahkan melilit ke dalam figure of eight. Untuk mengurangi risiko ini, kerudung harus dimasukkan ke dalam kemeja. Gunakan kemeja yang lapang. Angin yang nakal seringkali membuat kerudung berkibar, kerudung pendek jadi pelindung kalau-kalau kerudung panjang tersingkap. Aman bukan?
Manset memberikan keleluasaan dalam bergerak. Tangan bisa bebas menggapai ke segala arah tanpa harus khawatir aurat terbuka.
Memakai kaos kaki tentu sudah menjadi hal yang tidak asing. Bukankah yang tidak aurat dari muslimah hanyalah wajah dan telapak tangan? Kalau tidak benar-benar darurat, memakai kaos kaki adalah kewajiban. Kaos kaki ganti sangat diperlukan karena tidak ada jaminan kaos kaki kita akan bersih dan kering sampai dengan outbound berakhir. Tentu tidak nyaman mengenakan kaos kaki basah, padahal tidak ada lagi sesi basah-basahan (nyebur atau ngelewatin kali, perang air, etc). Apalagi jika sudah masuk waktu shalat, kaos kaki yang kotor sebaiknya ditinggalkan.
Saking feminimnya, terkadang akhawat gak punya sepatu kets. Kalau jogging pun barefoot (cuman pake kaos kaki). Untuk urusan outbound tidak disarankan pakai pantopel kecuali rela kepeleset dan sepatunya almarhum =D
Alat sholat dan sun block sepertinya sudah cukup jelas.
Sekali lagi… ini memang super duper ribet… Tapi buatku,outbound training ataupun family gathering adalah bagian dari ibadah. Kita wajib mentarbiyah jasad kita. Bukankah mu’min yang kuat lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah? Agar ibadah kita sempurna, niat dan caranya haruslah benar. Oleh karena itu bagiku prosedur ini sangat bermanfaat… Semoga bermanfaat juga untuk temen-teman semua
http://detrianams.blogsome.com/
0 komentar:
Posting Komentar