Rabu, 10 September 2008

Cantik dan Sehat dengan Terapi Ear Candle

Dari akupuntur, acupressure, hingga hipnoterapi. Lantas, bagaimana dengan terapi ear candle? Jika Anda penggila gaya hidup yang berkaitan dengan kesehatan dan kecantikan, terapi satu ini tentunya tak asing lagi di telinga.ear candle teraphy sebenarnya berasal dari terapi lilin tradisional suku Indian kuno di Amerika Selatan. Kemudian, terapi ini dikembangkan dan meluas penggunaannya ke seluruh dunia. Jika dulu dikenal sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai penyakit yang berhubungan dengan THT atau telinga, hidung dan tenggorokan, terapi ear wax candle atau ear wax candles kini juga sudah dikembangkan untuk kecantikan. Dari jerawat, penyeimbang hormon, hingga menenangkan suasana hati.

Itulah yang ditawarkan ear therapy di House of Skinnovation, Jakarta. Menurut Juliana Yu, kosmetolog dan managing director klinik kecantikan tersebut, terapi ear candle yang ditawarkannya berfungsi untuk mengeluarkan kotoran, menjernihkan pendengaran, membantu masalah telinga, pengobatan kesehatan, penyakit kesehatan, dan terapi penyakit.

“Banyak penderita sinus yang ikut terapi ear candle indonesia. Pasalnya terapi ini membantu meringankan penyakit yang mereka derita,” tutur wanita yang akrab dipanggil Yuli ini.

Karena dilakukan di klinik kecantikan, tak heran jika terapi ear candle yang ditawarkan Yuli pun mengkombinasikan kesehatan dan kecantikan. Sambil melakukan terapi, klien akan dimanjakan dengan pijatan-pijatan yang membantu menghilangkan toksin atau racun sekaligus merelaksasi tubuh.

Sebelum lilin dimasukkan ke liang telinga, wajah klien akan dibersihkan terlebih dulu sambil diberi pijatan-pijatan kea arah kelenjar lymphatic. Kemudian, lilin dimasukkan ke telinga hingga berada dalam posisi berdiri sempurna dan dibakar ujungnya. Sambil melakukan terapi ear candle, terapis akan memijat leher dan punggung dengan minyak zaitun yang diberi esens aromaterapi.

15 Menit

Untuk lilin pun, Yuli menyediakan beberapa jenis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang berfungsi untuk menenangkan, menambah mood, membantu menghilangkan tubuh yang pegal-pegal, membantu pernapasan, dan sebagainya. Bahkan ada juga lilin yang khusus untuk kaum pria maupun kaum wanita. Semua terbuat dari beeswax yang dibungkus dengan linen pilihan.

Terapi ear candle ini secara keseluruhan memakan waktu sekitar 15 menit saja. Umumnya, tiap-tiap telinga akan dimasuki sebatang lilin. Jika kurang, jumlah lilin bisa ditambah lagi. Setelah usai, lilin yang terbakar akan diangkat dan digunting. Dari sini, klien akan bisa melihat kotoran telinga yang terangkat lewat tekanan uap panas yang dihasilkan lilin.

“Kalau telinganya bermasalah, kotoran itu bisa berupa cair, bahkan berlendir, tidak padat seperti pada klien yang memiliki telinga normal,” kata Yuli.

Karena durasinya yang singkat, tak heran jika terapi ini banyak digemari a kaum eksekutif yang sibuk berpacu dengan waktu. Menurut Yuli, umumnya para kaum eksekutif melakukan terapi ini di sela-sela jam makan siang mereka.

“Biasanya sih, laki-laki yang gemar menjalani terapi ear candle. Bagi mereka, terapi ini efisien dan efektif. Terapi bisa disesuaikan dengan hasil yang diinginkan. Untuk yang ingin konsentrasi lebih penuh dan percaya diri karena mau meeting, akan memilih lilin nomor sembilan. Begitu juga dengan yang ingin rileks, akan memilih jenis lilin yang lain,” ia menjelaskan.

Ia menambahkan, di luar negeri, terapi ear candle populer sebagai terapi yang berguna untuk menyegarkan wajah dan menghilangkan jerawat. Di Indonesia, terapi ini baru mulai menjamur sejak 1,5 tahun lalu. Kini, tak jarang sekeluarga datang untuk melakukan terapi ear candle di klinik Yuli.

“Namun, untuk anak-anak biasanya hanya berfungsi untuk mengeluarkan kotoran di telinga. Semen-tara orangtuanya melakukan terapi ini untuk men-dapatkan fungsi lain, yak- ni relaksasi, detoxifying, atau menambah energi,” ungkapnya.

Terapi ini lebih baik dilakukan satu kali dalam dua minggu. Menurut Yuli terapi ear candle bisa dilakukan di rumah dengan bantuan orang lain. Namun, itu umumnya hanya berfungsi untuk mengeluarkan kotoran telinga saja. Fungsi-fungsi lain seperti relaksasi dan detoxifying yang didapatkan dari pijatan tidak akan hadir.

Untuk satu kali terapi ear candle, dibutuhkan biaya Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu, bergantung pada lilin mana yang dipilih klien. Sesudahnya, telinga menjadi bersih, tubuh pun lebih segar karena pijatan-pijatan yang dilakukan terapis. Nah, siap mencoba? [Pembaruan/Irawati Diah Astuti]

http://uluwatuspa.wordpress.com

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action