Jumat, 25 Juli 2008

Tips Membuat Foto PreWedding

Kebiasaan memamerkan foto
pernikahan
seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan tidak sedikit pasangan
yang sengaja meletakkan album foto atau memajang foto pernikahan dalam pigura
berukuran besar di ruang tamu untuk dinikmati para kerabat yang ingin melihatnya.

Dulu, para pengantin baru umumnya memamerkan foto upacara pernikahan ( Foto Pre Wedding ). Itu pun dengan gaya fotografi yang terkesan monoton, kalau tidak
portrait ya liputan. Lahirnya inovasi dalam dunia fotografi yang kaya akan ide
membuat gaya foto pengantin tak lagi terkesan monoton. Bahkan gaya-gaya baru
macam candid dan foto pre-wedding kini seolah menjadi tren bagi para pasangan
baru.

Mampu merekam emosi
Kedua gaya foto, candid dan pre-wedding, memiliki kesamaan, yaitu merekam emosi
kebahagiaan yang terpancar dari wajah sang calon pengantin. Bedanya, foto pre-wedding
di lakukan paling tidak satu setengah bulan sebelum hari H. Lokasinya pun biasanya
outdoor, walaupun bisa juga dilakukan secara indoor bagi pasangan-pasangan yang
sibuk.

Walaupun foto outdoor digemari karena bisa mengekspresikan
kebahagiaan di tempat-tempat romantis atau kota kenangan, biaya yang dikeluarkan
pun cenderung mahal karena membutuhkan transportasi dan akomodasi. Namun demikian,
ada beberapa studio foto yang sanggup melakukan sesi pemotretan secara indoor
namun tetap memberikan kesan outdoor. Tentunya komposisi, latar belakang, teknik
fotografi
serta kreativitas fotograferlah yang memegang peranan di sini.

Oleh karena itu, sebelum memilih fotografer pastikan Anda mendapatkan
referensi yang positif dari rekan yang pernah menggunakan jasa fotografi. Dan yang
terpenting, pilih fotografer yang memiliki gaya yang sesuai dengan keinginan
Anda dan pasangan, sehingga Anda pun merasa nyaman bersamanya. Ditambah kepiawaian
sang fotografer dalam merekam momen romantis Anda berdua, terciptalah ekspresi
kemesraan yang tak terlupakan sepanjang jaman

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action