Rabu, 09 Juli 2008

PEMETAAN GUA SEDERHANA MENGGUNAKAN ALAT UKUR SUDUT

Survey gua ini merupakan pemetaan yang menggunakan alat-alat non magnetik (Theodolite) yang sederhana.

Karakteristik:
1. tidak menggunakan kompas atau alat ukur theodolite sudut horizontal magnetik lainnya
2. menggunakan busur derajat atau protactor atau theodolite, yang bisa dibuat sendiri sebagai ganti alat ukur sudut horisontal
3. tidak menggunakan clino atau alat ukur sudut (theodolite) vertikal lainnya
4. tidak menggunakan hitungan trigonometri dalam pengolahan data
5. menggunakan penggambaran-penggambaran vektor sebagai ganti hitungan trigonometri.

Jika dengan membaca karakteristik diatas anda sudah bisa membayangkan dan mengetahui apa yang akan anda lakukan, untuk menghemat waktu tidak perlu membaca lanjutan dari tulisan ini.

Pemetaan gua secara sederhana ini dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan peralatan pemetaan, dengan tidak tersedianya kompas dan clino. Tanpa alat-alat tersebut pemetaan gua dapat tetap dilakukan oleh sebuah tim dengan peralatan seadanya.

Karena sifat survey yang tidak menggunakan peralatan magnetik (kompas), maka survai ini dapat dilakukan untuk daerah-daerah yang memiliki anomali magnetik lebih besar daripada toleransi yang disyaratkan. Dalam buku Surveying Cave yang ditulis Brian Ellis, metode survey non magnetik ini dikelompokkan dalam Grade X, harus dipergunakan apabila suatu daerah tersebut memiliki anomali magnetik lebih besar dari 2 derajat.

Metode yang digunakan dalam pengolahan data dari lapangan tidak membutuhkan adanya perhitungan (kalkulasi), tapi tetap menggunakan pencacahan (count). Untuk menggantikan pekerjaan kalkulasi dilakukan penggambaran-penggambaran. Sehingga tidak membutuhkan bantuan kalkulator untuk tahap ini. Bahkan tidak butuh sebuah operasi matematik. Kecuali dalam penentuan skala.

Atas dasar kesederhanaan peralatan dan metode yang dipergunakan, pemetaan dengan metode ini seharusnya bisa dilakukan oleh orang yang belum pernah mengenal perhitungan-perhitungan trigonometri.

Namun dalam proses penggambaran peta, mulai dari plotting stasiun ke kertas hingga menggambar lay out dan mengisi detail, harus tetap dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan penggambaran peta biasa. Perbedaannya adalah, metode plotting koordinat tidak menggunakan koordinat cartesius, sebagai gantinya menggunakan koordinat polar yang lebih sederhana.

Metode pengambilan data dan pemrosesan data berdasar alat yang dipergunakan:

1. menggunakan piringan dan busur derajat
2. tanpa menggunakan piringan dan busur derajat, sebagai gantinya menggunakan penggaris siku.

Namun disarankan untuk menggunakan piringan derajat atau dengan alat ukur theodolite, karena selisih waktu operasi antar dua metode ini sangat besar. Lagipula, kita bisa sendiri membuat piringan derajat ini dengan menggunakan bahan yang tersedia. atau juga dapat menggunakan alat ukur yang di sebut theodolite, karena dengan alat ini anda akan lebih menghemat biaya dan waktu.

selain itu pengunaan theodolite membuat anda lebih berhati - hati dan tidak sembarangan dengan kata lain theodolite membuat anda lebih teliti dalam melakukan pemetaan.

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action