Rabu, 09 Juli 2008

Merancang Sendiri Bioskop Pribadi di Rumah

Bayangkan nikmatnya memiliki bioskop pribadi di rumah sendiri, bisa menonton film atau menikmati konser musik sepuasnya, kapan saja. Ternyata, impian memiliki ruang home theater bisa diwujudkan dengan cukup mudah. Yang penting Anda punya ruangan yang bisa dipermak jadi bioskop pribadi.

Repotnya, jika Anda tinggal di komplek perumahan atau daerah yang rumahnya berdekatan dengan tetangga, pasti akan menuai protes bila memainkan musik atau film favorit dengan keras. Hal seperti ini akan menimbulkan gelombang suara yang akan mengganggu kenyamanan para tetangga. Maka langkah antisipasi perlu dilakukan: ruang home theater Anda harus kedap suara!

Tak hanya berguna untuk menghilangkan keluhan tetangga, ruang home theater kedap suara yang baik juga akan membuat Anda bisa lebih puas menikmati tayangan film atau musik dan sekaligus perangkat audio video Anda terdengar lebih meyakinkan dan berkualitas.
Pemasangan sistem kedap suara pada sebuah ruangan harus memenuhi dua tujuan:
- Menjaga suara agar tetap berada di dalam home theater
- Mencegah suara dari luar home theater terdengar dari dalam

Sebelum mulai, ada baiknya Anda memahami dulu beberapa prinsip dasar akustik dan penyerapan suara. Pertama, Anda harus mengetahui rating Sound Transmission Class (STC) pada perangkat home theater untuk menentukan teknik dan bahan apa yang cocok untuk rumah Anda. Secara singkat, STC adalah nilai rata-rata desibel (dB) yang hilang ketika melalui hambatan/media, pada rentang frekuensi suara 125 Hz hingga 4000 Hz.

Contoh perkiraan secara sederhana, misalnya saja perangkat home theater Anda bisa memproduksi suara hingga 100 - 110 dB. Maka jika sebuah ruangan yang akan dijadikan ruang home theater memiliki STC sekitar 40 dB, untuk mendapatkan keseimbangan yang ideal antara ruang tersebut dengan ruangan lain di sebelahnya, dinding yang memisahkan di antaranya harus memiliki rating STC sekitar 60.

Umumnya, dinding ruang interior yang tersusun dari konstruksi bata dengan lapisan semen halus setebal 1/2 inci di kedua sisinya, memiliki rating STC antara 30 hingga 34. Jika dinding pemisah ini tidak dibuat kedap suara, tingkat dB di sebelah ruang home theater akan meningkat hingga sekitar 70 dB (100 - 30 = 70). Di dalam ruang home theater dengan tingkat volume 100 dB, terlalu bising untuk bisa bercakap-cakap. Demikian juga di ruang sebelahnya, pada 70 dB, kebisingannya membuat susah untuk bercakap-cakap. Pembahasan lebih mendalam tentang STC bisa Anda baca di Wikipedia .

Standar bangunan apartemen, duplex atau kondominium yang baru, saat ini diharuskan memiliki setidaknya rating STC 50 di antara bangunannya. Cukup efektif untuk memblok suara percakapan normal, tapi tak cukup memadai untuk meredam suara home theater atau perangkat stereo yang terkadang bisa mencapai 110 dB atau lebih. Maka disarankan untuk menambah bahan peredam suara hingga setidaknya mencapai rating STC 70.

Pilih Bahan yang Telah Teruji!
Salah satu kesalahpahaman yang sering ditemui pada saat membuat ruangan kedap suara adalah memasang kertas karton tempat menaruh telur di dinding sebagai bahan peredam suara. Padahal hasil pengujian menunjukkan hal ini tidak berpengaruh banyak terhadap peredaman suara.

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang memang sesuai, seperti foam akustik dengan permukaan rata atau studio foam dan peredam akustik berbahan vinyl. Meskipun Anda sebaiknya tidak mengganti bahan-bahan tersebut dengan bahan lain yang belum teruji keefektifannya, ada beberapa kombinasi yang bisa membantu Anda mengurangi "kebocoran" suara.

- Menambah satu lapisan plaster semen setebal 1/2 inci akan mengurangi rembesan suara sekitar 2 dB
- Menaruh lapisan insulasi di dinding akan mengurangi rembesan suara 3 - 4 dB
- Menambah satu lapisan foam barrier akan mengurangi rembesan suara kurang dari 3 dB

Dari sisi ekonomi, studio foam adalah bahan paling murah untuk membuat ruangan Anda kedap suara. Namun bila Anda ingin hasil yang lebih baik, bisa menggunakan peredam akustik berbahan vinyl yang dikombinasikan dengan studio foam, atau foam akustik rata yang tersedia dalam warna hitam, putih atau gading, sehingga terlihat lebih estetis.


0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action