Rabu, 02 Juli 2008

Bisnis Katering

Bisnis makanan memang tidak ada matinya. Selain karena kebutuhan pokok, makanan juga terbilang bisnis yang banyak menguntungkan. Dalam bisnis makanan memang gampang-gampang susah. Walaupun mudah cara membuatnya, namun ada sisi lain yang harus dipertimbangkan, yaitu cita rasa. Karena selera dari masing-masing orang jelas berbeda-beda. Apabila sudah sesuai dengan selera konsumen, maka tidak jarang akan kebanjiran pelanggan. Memang ini tidak dijamin seratus persen, karena ada juga konsumen yang selain mencari selera makan yang pas, tetapi juga mencari tempat makan yang sesuai.

Bisnis katering akan lebih banyak untung apabila kita memiliki alat transportasi dan alat makan sendiri, sehingga kita tidak perlu mengeluarkan lagi uang untuk biaya sewa alat-alat tersebut. Jika kita baru pertama kali membuka usaha katering, kita memang tidak perlu memiliki semua itu. Banyak tempat penyewaan alat katering lengkap, dan harganya pun terbilang murah. Dan apabila usaha kateringnya sudah mulai berjalan dan ada tanda-tanda kemajuan, Kita bisa membeli satu persatu dimulai dari yang terpenting. Misalnya dari piring makan, berikutnya sendok makan, dan seterusnya.

Jika timbul masalah dari konsumen, misalnya ada yang mengatakan makanannya basi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengambil contoh makanan yang menyebabkan keracunan, lalu membawanya ke laboratorium untuk di uji, lalu setelah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Dan apabila kita merasa yakin bahwa itu bukan dari kita, dan apabila tidak bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, segera laporkan ke pihak berwenang dengan membawa bukti-bukti lengkap untuk segera di tindaklanjuti.

Dengan cerita tadi anda jangan langsung merasa ingin cepat-cepat mencoba dengan tidak memikirkan untung ruginya, namun juga jangan merasa takut untuk mencoba. Untuk menunjang kesuksesan bisnis katering, anda harus menjaga kebersihan tempat, alat-alat, makanan, dan juga tetap menjaga keharmonisan dengan pelanggan.

Semoga membantu!

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action