Kamis, 10 Juli 2008

Biaya Operasional Survey dan Pemetaan

Banyak orang yang menganggap pekerjaan pengukuran dengan menggunakan theodolite merupakan pekerjaan yang sederhana dan bisa dilakukan oleh tenaga kerja biasa tanpa keahlian khusus atau tenaga ekstra. Juga terkait biaya, banyak orang yang mengira bahwa pengukuran dan pemetaan biayanya "kecil", padahal apabila dirinci dalam 1 (satu) hari pengukuran dapat dirinci biaya MINIMAL yang harus dikeluarkan adalah sebagai berikut:

1. Juru Ukur (yang pegang theodolite) 1 orang, fee minimal kalau berdasarkan SAB (satuan anggaran biaya) kota Bogor adalah Rp. 75.000,-, sedangkan kalau tarif swasta berkisar antara Rp. 100.000,- sd 250.000,- per hari.

2. Juru Rambu (yang pegang rambu dan perintis/logistik), antara 3 sd 5 orang tergantung medan yang akan disurvey, fee minimal kalau memakai tenaga lokal adalah Rp. 40.000,-, kalau di swasta/profesional antara 75.000 sd 150.000,-

3. Transportasi; sewa mobil termurah memakai bak terbuka adalah Rp. 150,000,- (plus bensin 50.000,- jadi Rp. 200.000) atau menyewa angkot sekali jalan Rp. 50.000,- jadi pulang-pergi Rp. 100.000,-, ini kalau survey dilakukan dalam kota.

4. Logistik lapangan; makan minum dan rokok bisa mencapai minimal Rp. 20.000,-/orang, dengan tim survey 4-5 orang, bisa dianggap logistik 1 hari adalah Rp. 100.000,- (sudah termasuk tetek bengek logistik lainnya).

5. Patok, paku, cat/pilox, dan ATK lapangan dan kantor, minimal; Rp. 250.000,- untuk pengukuran lokasi yang luasannya tidak terlalu luas (1 ad 2 hektar)

6. Sewa alat apabila tidak mempunyai theodolite; sewa theodolite T-2 paling murah berkisar Rp. 100.000,- sedangkan Total Station Rp. 250.000,- per hari.

7. Biaya studio, print ukuran A0 hitam putih per lembarnya sekitar Rp. 25.000,- kemudian untuk logistik pengolahan data 2-3 hari (tergantung banyaknya titik hasil pengukuran), yah ambil minimnya Rp. 500.000,-

Jadi kalau kita jumlahkan untuk satu hari pengukuran biaya operasional lapangan yang diperlukan adalah (MINIMAL):

Uraian

Harga/hari

Jumlah

Juru Ukur

75.000

75.000

Juru Rambu

50.000

200.000

Logistik

20.000

100.000

Transportasi

200.000

200.000


Total

575.000,-

Sewa Alat

100.000

100.000,-

Studio&ATK (LS)


750.000-

Jadi dalam 1 (hari) minimal operasional itu adalah sekitar Rp. 575.000,- (belum termasuk Studio & ATK), itu sudah SANGAT minimal sekali dan bahkan bisa kurang apabila medan pengukuran cukup berat. Operasional harian ini belum termasuk penghargaan jasa intelektual seorang juru ukur, padahal ilmu geodesi itu termasuk ilmu yang sulit untuk dipelajari.

Kalau mau standar yang benar, sehingga agak leluasa dalam pelaksanaan pengukuran, sebaiknya dianggarkan sekitar 1juta/hari.

Berdasarkan pengalaman ahli ukur, dalam satu hari kita dapat menembak situasi sekitar 100 sd 200 titik tergantung medan pengukuran di lapangan, kalau untuk pengukuran situasi jalan dan bangunan di pinggirnya, itu sekitar 200 sd 300 meter per harinya (akan banyak titik yang harus ditembak yaitu; pojok-pojok bangunan, selokan, jalan, pagar, dsb). atau kalau untuk medan pengukuran berupa lahan kosong sekitar 1000m x 500 m = 5.000m2 (setengah hektar) lahan kosong akan lebih cepat karena tidak terlalu banyak titik yang harus diukur, namun apabila ketinggiannya juga harus teliti dan medannya memerlukan rintisan, titik-titik pengukuran juga harus diperbanyak dan waktunya akan lebih lama juga.

Dengan perincian di atas maka apabila ada yang menerima order pengukuran dengan harga yang sangat minim, hasil yang peroleh tidak akan maksimal. Dalam kenyataannya sekarang ini banyak juru ukur yang hanya mendapat skill menggunakan theodolite dari otodidak belajar dari teman sesama surveyor, atau dilatih oleh yang punya theodolite atau dari lulusan SMK tanpa pengalaman yang memadai, padahal selain keahlian menggunakan alat theodolite, keahlian dalam pemetaan (proses pembuatan peta) dan prinsip-prinsip dalam pengukuran juga sangat diperlukan dan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran

Dari tulisan ini diharapkan para pengguna jasa survey dan pemetaan agar dapat lebih menghargai jasa survey dan pemetaan, dan dapat mengetahui resiko apabila memberikan order survey pemetaan dengan harga yang minim, maka akan menghasilkan peta yang tidak benar, padahal peta adalah dasar dan awal dari keseluruhan tahapan dalam semua pekerjaan, baik sipil, arsitek, geologi dsb, sehingga kalau peta (dasarnya) saja sudah salah, bagaimana mau membuat perencanaan atau pekerjaan dengan benar?

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action