Kamis, 05 Juni 2008

Produksi dan Industri Pengolahan Bunga Melati


Bunga melati selain bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan campuran atau pengharum teh, melati juga dikenal sebagai bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, dan penghias rangkaian bunga. Bahwa berdasarkan data statistik pertanian, budidaya tanaman melati di wilayah Sampan yang tersebar di Kab. Batang, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang dan Kab. Tegal dengan luas lahan berturut-turut sebagai berikut ; ± 140 Ha, ± 380 Ha, ± 780 Ha dan ± 400 Ha, dengan luas total lahan penanaman yang tersebar diwilayah 4 (empat) kabupaten sebesar 1.700 Ha. Produktivitas rata-rata per hari ± 25 kg per hektar jadi hasil petik bunga melati per hari di wilayah Sapta Mitra Pantura (Kab. Batang, Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang dan Kab. Tegal) adalah ± 42.500 kg atau 42,5 ton. Sebagai produsen bunga melati terbesar di wilayah pantai utara, perkebunan-perkebunan melati hanya biasa menjual dalam bentuk bunga melati segar atau berupa roncean, karena belum ada perusahaan yang mampu memproduksi “Minyak melati (Essential Jasmine Oil)”, bukan hanya di wilayah Sapta Mitra Pantura saja, tetapi sampai saat ini di Indonesia belum ada produsen minyak melati. Itulah sebabnya maka harga bunga melati sangat fluktuatif, dimana panen/ petik pada saat musim kemarau harganya bisa mencapai Rp. 10.000,- s.d. Rp. 15.000,- per kg, tetapi petik pada saat musim hujuan harganya hanya Rp. 2.500 s.d. Rp. 3.500,- per kg.

Visit our category :

- Flowers
- Gifts
- Hampers
- International Florists
- Roses
- Wine & Spirits



0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action