Senin, 02 Juni 2008

Dahlia, Indah Bunganya, Manjur Umbinya


PADA tahun 1872, Meksiko mengirim sekotak umbi dahlia ke negeri Belanda. Dari sekotak umbi bunga dahlia tersebut ternyata hanya satu umbi yang berhasil tumbuh dengan baik, namun menghasilkan bunga nan indah berwarna merah dengan daun bunga yang runcing. Belakangan, bukan hanya keindahan yang menjadi pesonanya. Ternyata dahlia ”menimbun” rahasia yang beberapa tahun terakhir ini menyita perhatian para ahli pangan seantero jagat. Apalagi kalau bukan sebagai sumber inulin yang bermanfaat.

Botani

Dahlia (Dahlia pinnata Cav.) merupakan tanaman yang mudah ditemukan hampir di seluruh dunia. Penamaan tanaman ini mengikuti nama Andreas Dahl, ilmuan berkebangsaan Swedia yang berperan penting dalam mengembangkan dan memopulerkan dahlia tersebut. Tanaman dahlia tumbuh dengan membentuk rumpun umbi akar pada bagian dasar dari batangnya. Tanaman dahlia dapat dikembangkan dengan tiga cara yaitu perbanyakan generatif dengan benih, perbanyakan vegetatif dengan stek, dan perbanyakan vegetatif dengan umbi. Sejalan dengan perkembangan teknologi perbenihan, saat ini telah dikembangkan metode perbanyakan dahlia melalui kultur jaringan.

Umbi dahlia dipanen pada saat tanaman berumur minimal tujuh bulan setelah ditanam. Dahlia jenis kaktus dan dahlia berumbi besar dapat menghasilkan lebih dari 25 ton umbi segar per hektare. Negara yang paling banyak memliki koleksi jenis dahlia adalah Meksiko dan Guatemala. Mereka memiliki 12 hingga 20 jenis dahlia, di mana 6 di antaranya telah dikembangkan menjadi tanaman hias.

Dari satu rumpun tanaman dahlia dapat dihasilkan umbi sebanyak 2 - 5 kg, bergantung pada varietas dan kesuburan tanaman tersebut. Umbi akar dahlia mengandung 80 persen air dan 20 persen padatan. Padatan tersusun oleh kira-kira 85 persen bahan penghasil gula yang disebut inulin dan bahan berselulosa.

Karakteristik

Nyatanya, inulin inilah yang menyebabkan umbi dahlia berasa “manis”. Inulin merupakan polimer fruktosa yang mengandung rantai ikatan linier �-2,1 dan satu unit terminal glukosa di ujungnya dengan ikatan �-1,2. Bobot molekul inulin beragam antara 3.500 – 5.500 gram/mol. Dengan demikian, jika rantai suatu molekul inulin dihidrolisis, akan menghasilkan sirup fruktosa dengan campuran sedikit glukosa. Dengan sifat tersebut, umbi dahlia berpotensi menghasilkan sirup fruktosa yang selama ini diproduksi dari bahan berpati melalui proses hidrolisis enzimatis atau kimiawi.

Inulin dahlia dapat diisolasi dari sumbernya (umbi dahlia) menggunakan pelarut etanol, kemudian dikeringkan dan digiling. Selain kegunaannya untuk memproduksi fruktosa, beberapa publikasi menyebutkan keunggulan inulin lainnya terutama untuk kesehatan. Sejumlah riset terkini menyebutkan bahwa penambahan inulin dahlia pada sejumlah makanan mampu mengendalikan berat badan serta dapat mengobati hipoglisemik.

Hasil riset lain menyebutkan, inulin dahlia sangat efektif untuk menekan nafsu makan dan mampu mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Bagi olah ragawan yang mengandalkan body building, inulin dahlia dapat mengurangi pemecahan jaringan otot dan dapat meningkatkan massa otot. Inulin dahlia disebutkan juga dapat memfasilitasi metabolisme gula dalam proses glikolisis. Di samping itu, inulin dahlia mampu menyediakan energi dalam jangka panjang (hingga mencapai 10 jam), sehingga hal ini cocok dikonsumsi bagi orang yang berpuasa.

Ekstraksi

Inulin dapat diperoleh dengan cara pemasakan larutan umbi dahlia dalam air pada suhu 80 – 90 derajat Celcius selama 30 menit. Sejumlah riset menegaskan bahwa metode yang banyak digunakan untuk memperoleh inulin adalah metode ekstraksi umbi dahlia dengan menggunakan air mendidih dan atau etanol. Selama ekstraksi, proses pemasakan bertujuan untuk melarutkan inulin yang terkandung dalam umbi. Setelah dingin, parutan umbi disaring sampai diperoleh filtrat yang berwarna cokelat gelap.

Inulin dapat diendapkan oleh campuran etanol dengan air. Hasil penyaringan diukur volumenya, lalu ditambahkan alkohol 30 persen sebanyak 40 persen dari volume filtrat. Filtrat yang telah dipresipitasi dengan alkohol tersebut selanjutnya disimpan pada suhu 2 derajat Celcius selama 18 jam. Campuran inulin-etanol akan membentuk endapan putih. Untuk memisahkan endapan tersebut, filtrat yang telah dipresipitasi dan didinginkan tadi disentrifugasi setelah sebelumnya dibiarkan pada suhu ruang selama kurang lebih dua jam. Endapan hasil sentrifusi ini berwarna putih kecokelatan yang menandakan bahwa endapan tersebut mengandung inulin yang tinggi.

Inulin yang diekstraksi dengan penambahan arang aktif berwarna lebih putih daripada inulin yang tidak ditambahkan arang aktif. Hal ini karena pada saat pemucatan semua komponen warna seperti tannin, komponen karbonil yang sangat berperan dalam reaksi pencoklatan (browning) terikat dalam arang aktif, sehingga komponen pemberi warna dalam larutan walaupun masih ada dapat diminimalkan. Kini, dahlia tidak saja menebarkan pesona karena keindahannya. Ternyata dahlia menimbun potensi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dahlia, tak sekadar indah bunganya, tapi juga manjur umbinya.

Visit our category :

- Flowers
- Gifts
- Hampers
- International Florists
- Roses
- Wine & Spirits

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action