Kamis, 12 Juni 2008

Belajar Efektif

Mempelajari sesuatu itu memerlukan proses yang panjang dan berliku. Kita tidak dapat menguasai suatu ilmu dengan hanya dalam waktu yang singkat namun memerlukan proses yang dinamakan membaca, mendengar, mengamati, memahami, mempraktekkan sehingga mencapai tingkat menciptakan atau mengembangkan. sistem pendidikan kita sekarang bukan lagi sistem belajar mengajar (guru mengajar dan murid belajar), tetapi lebih dari sekedar itu. Murid bukan hanya memperoleh dari gur, mereka harus menggali sendiri, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Inilah strategi belajar mengajar masa kini.

Dari suatu penelitian didapat bahwa seseorang belajar :

10% dari apa yang dia baca
20% dari apa yang dia dengar
30% dari apa yang dia lihat
50% dari apa yang dia lihat dan dengar
70% dari apa yang dia katakan
90% dari apa yang dia lakukan
( Vernon A. Magnesen, dikutip dalam Quantum Teaching)

Jadi dari penelitian tersebut didapat bahwa belajar bukan hanya membaca atau mendengar saja tapi lebih dari itu belajar merupakan satu kesatuan yang terintegrasi sehingga tercipta suatu proses belajar yang maksimal. Seseorang dapat memprogram dirinya dalam konteks belajar tersebut untuk dapat mengerti suatu ilmu baru dengan metode-metode khusus yang dimilikinya. Inilah yang membedakan kualitas belajar seorang yang satu dengan proses belajar orang lain.

Ada beberapa metode yang dapat kita terapkan sebagai langkah awal menuju proses belajar yang lebih baik, apakah itu belajar komputer, matematika, ilmu sosial, ataupun ilmu lainnya.

1. Memotivasi diri

Motivasi diri dalam belajar dapat dilihat dari ciri-ciri tingkah laku siswa yang menyangkut minat belajar, ketajaman perhatian, dan ketekunan, maupun konsentrasi belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menampakkan minat dan perhatian besar dengan memusatkan sebanyak mungkin tenaga fisik dan psikisnya. Sedangkan bagi mereka memiliki motivasi rendah, akan tampak keenggan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Siswa juga bisa mengenal dan mempraktekkan teori motivasi dari para hli pendidikan.

2. Tentukan tujuan spesifik dan tetapkan tenggat waktu

Mula-mula tanyakan kepada diri sendiri: Apa sebenarnya yang ingin saya pelajari? Mengapa saya ingin mempelajarinya? Apa yang ingin saya ketahui?

Dengan pertanyan-pertanyan tersebut, kita akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila punya tujuan tertentu. Setelah itu bagi-bagilah tujuan itu menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dilakukan. Lalu tentukan tenggat waktu yang realistis untuk setiap langkah, sehingga dapat memprediksi keberhasilan Anda sejak awal.

3. Dapatkan pemandu yang antusias

Apa pun yang ingin Anda pelajari, sesungguhnya banyak orang lain yang telah mempelajarinya. Setelah menetapkan tujuan, temukan orang penuh gairah yang bisa dimintai nasihat. Jika Anda bisa bertukar keterampilan dengannya, itu jauh lebih baik.

4. Mulailah dengan gambaran menyeluruh

Dari sebuah kutipan “Ingatlah puzzle: akan lebih mudah jika Anda melihat gambar keseluruhannya lebih dahulu” (Gordon Dryden, dalam Back to Real “Basics”: program 4 dalam seri televisi Where to Now?). Artinya jika Anda ingin mengetahui sesuatu, carilah ringkasannya. Setelah mendapatkan gambaran besarnya, carilah detailnya. Anda akan tahu posisi detail tersebut dari gambaran besarnya.

5. Bertanyalah!!!

Jangan ragu-ragu bertanya. Jangan pernah takut bertanya kepada orang terbaik yang dapat Anda temui – meskipun Anda belum pernah bertemu sebelumnya, bahkan yang lebih muda sekalipun jika memang ia memiliki ilmunya. Jadikan bertanya itu sebagai suatu kebiasaan .

6. Belajar melalui praktik

Proses belajar akan berlangsung tidak efektif jika memisahkan antara teori dan praktik. Karena belajar yang paling baik adalah dengan mempraktikkannya!

7. Gunakan alat bantu sebagai cantolan memori

Untuk mempermudah mengingat suatu informasi yang baru kita terima dan disimpan dalam memori otak kita, biasakan dengan mengaitkan informasi tersebut dengan sesuatu yang sudah kita ketahui.

8. Ajarilah orang lain

Dari suatu slogan “take and give”, yang artinya dalam proses belajar itu selain kita menerima kita juga harus mampu memberikannya kepada orang lain. Ilmu yang ada pada diri kita tidak cepat hilang jika kita mencoba menyampaikannya / mentransfernya kepada orang lain. Dan ini juga sebagai sarana pengulangan, sejauh mana kepahaman ilmu yang telah kita terima itu.

9. Ikutilah kursus sistem belajar cepat

Dengan mengikuti kursus-kursus belajar cepat yang spesifik akan sangat membantu kita dalam hal proses mempelajari sesuatu. Jadi kita biasa dengan cara belajar cepat.

10. Jadikan proses belajar itu sebagai suatu keasyikan tersendiri

Jangan menjadikan belajar itu suatu beban bagi kita.

Source: emfajar.blogspot.com

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action