Jumat, 30 Mei 2008

Gula Alternatif dari Tanaman Daun Keris






Cairan dari bunga tanaman Daun Keris (Begonia sp) ternyata dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembuatan gula. Bahkan, tingkat kemanisan gula dari tanaman ini lebih tinggi dari gula tebu. Attiya Istarini dan Yayan Martha Wijaya, siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Titian Teras Jambi sudah membuktikannya melalui penelitian. Karya keduanya pun termasuk salah satu finalis Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2004 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Menurut Attiya dan Yayan, gula merupakan bahan bakar yang penting bagi organisme yang hidup. Pada tumbuhan, zat gula dapat disimpan di buah yang sering disebut fruktosa (gula buah) atau disimpan pada jaringan tumbuhan lainnya. Tidak jarang, katanya, ditemukan batang atau bunga yang rasanya manis. Pada bunga-bunga tertentu sering ditemukan cairan pada kelopak daun bagian dalam yang rasanya manis, seperti pada tamanan Daun Keris.
Berangkat dari pemahaman itulah, keduanya kemudian mencoba melakukan penelitian. Masalah yang dirumuskan adalah, adakah jenis karbohidrat (sarikada) yang terdapat di dalam cairan bunga Daun Keris? Mampukah cairan bunga Daun Keris menjadi alternatif lain dalam pembuatan gula? Penelitian ini antara lain bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya glukosa (sering disebut zat gula) dalam cairan tanaman Daun Keris.
Secara umum, kata keduanya, manfaat penelitian ini adalah mendapatkan alternatif lain dalam pembuatan gula yang sumbernya tidak hanya didapat dari tanaman tebu, tapi juga dari tanaman Daun Keris. Selain itu, juga untuk mengembangkan pemahaman tentang karbohidrat (sarikada). Untuk itu, selain melakukan riset pustaka dari sejumlah literatur, keduanya pun mengadakan percobaan di laboratorium.
Tanaman Daun Keris, jelas Attiya dan Yayan, berasal dari bangsa Eurphobiaceae yang berarti tanaman getah-getahan. Syarat tumbuh tanaman ini tidak terlalu sulit, dapat ditemukan di mana-mana khususnya di daratan rendah yang curah hujannya cukup. Tanaman ini sering juga ditemukan di pekarangan rumah atau tempat-tempat yang kondisi tanahnya cukup subur, tidak terlalu kering atau basah.
Akar tanaman ini berupa akar serabut. Di atas akar terdapat batang yang lebih besar dari batang lain dan bercabang-cabang. Pada ujung cabang terdapat tunas daun (daun muda). Batangnya berwarna hijau yang apabila dipatahkan mengeluarkan getah. Biasanya getah tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat luka.
Tidak semua daun tanaman ini berwarna hijau. Kadang ada yang berwarna kuning muda, merah muda, atau gabungan warna hijau, putih, dan merah. Daun tanaman ini memiliki tulang tetapi tidak terlalu tampak ruas-ruasnya. Struktur lapisan daun berupa lapisan lilin yang cukup tebal.
Bunganya berwarna merah tua, memiliki putik dan benang sari yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Pada bagian dasar bunga terdapat kantung berisi cairan yang rasanya manis. Banyaknya cairan pada tiap bunga tidak sama, tergantung besar kecilnya bunga.
Dalam melakukan penelitian ini, Attiya dan Yayan menggunakan sejumlah alat dan bahan. Yakni, sodium siklamat, gula pasir, dan gula diabetes (saccorit) masing-masing satu gram, cairan bunga tanaman Daun Keris satu ml, tabung reaksi dan rak empat buah, pipet tes satu buah, dan gelas kimia 100 ml empat buah. Selain itu, ada juga gelas kimia 250 ml, gelas ukur, alat pembakar, tungku kaki tiga dan kasa masing-masing satu buah. Bahan lainnya berupa air, larutan fehling A dan B, spiritus, dan neraca ohaus.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat larutan. Ini terdiri atas larutan 10 persen volum sodium siklamat 10 ml (satu gram + sembilan ml air), larutan 10 persen gula pasir (sukrosa) 10 ml (satu gram + sembilan ml air), larutan 10 persen volum gula diabetes 10 ml (satu gram + sembilan ml air), dan cairan bunga tanaman Daun Keris.
Setelah itu, diisi empat tabung reaksi dengan satu ml fehling A dan satu ml fehling B. Ditambahkanke dalam empat tabung reaksi tiga tetes empat larutan yang ada sebelumnya. Keempat tabung reaksi dalam gelas kimia (250 ml) berisi air dipanaskan, lalu ditunggu beberapa saat sampai terjadi perubahan warna pada setiap tabung.
Hasil percobaan:
------------------------------------------------------------------------
No Jenis larutan / Sebelum / Sesudah / Keterangan dipanasi dipanasi
------------------------------------------------------------------------
1. Monosodium siklamat / Biru muda / Biru muda / Disakarida
2. Gula pasir / Biru muda / Biru muda / Disakarida
3. Gula diabetes / Biru muda / Biru muda / Disakarida
4. Cairan bunga / Biru muda/ Coklat/ Monosakarida
Daun Keris / Merah bata
Langkah berikutnya adalah menguji secara langsung dan membandingkannya. Menguji secara langsung dilakukan dengan mencicipi rasa gula pasir dan membandingkannya dengan gula dari cairan bunga tanaman Daun Keris. Dari percobaan itu disimpulkan, larutan bunga Daun Keris mengalami perubahan warna karena mengandung monosakarida, yaitu glukosa, sedangkan larutan lain tidak mengalami perubahan warna karena mengandung sukrosa. Dibandingkan dengan gula dari tebu, gula dari tanaman Daun Keris ternyata lebih manis.

Visit our category :


- Flowers
- Gifts
- Hampers
- International Florists
- Roses
- Wine & Spirits

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action