Rabu, 28 Mei 2008

Dolly Parton di Taman Mawar




Pihak pengelola taman juga mencoba menata lanskap seluas 23 ha itu dengan mendesain taman-taman khusus. Maka terhamparlah Taman Air, Taman Mawar, Taman gaya Prancis, Taman gaya Amerika, Taman Palem, Taman gaya Bali, Taman gaya Mediteranian, Taman Bugenvil, atau Taman gaya Jepang. Selain rumah kaca seluas 2.300 m2.

Penghuni Taman Air misalnya kana air Thalia dealbata. Batangnya panjang, bunganya ungu, berasal dari Amerika Utara. Di depan dan belakang kolam air ada Egyption Paper Plant (Cyperus papyrus); mudah dikenali melalui daunnya yang mirip rambut terjurai. Ia tanaman pertama di dunia yang dijadikan bahan kertas oleh bangsa Mesir sejak 2750 SM. Di tengah kolam mengambang lotus Nelumbo nucifera. Bunga cantik ini asal Asia Timur dan Australia Timur Laut.

Teratai raksasa Victoria amazonica asal Amerika Selatan ikut pula meramaikan taman ini. Daunnya bulat serupa tampah bergaris tengah + 1,5 m. Bunganya muncul di pagi hari dan berwarna putih. Kalau petang hari bunganya jadi kemerahan. Pohon Giant Arum (Typhonodorum lindleyanum) yang tegak berdiri di belakang kolam itu unik juga. Berasal dari Brasil, bentuknya mirip pohon pisang, tapi hobinya di tempat yang berair.

Tanaman bunga mawar bukan hal aneh. Tetapi di Taman Mawar mata Anda akan dimanja oleh 100 varietas mawar dengan lebih dari 1.000 perdu mawar hibrida. Kebanyakan hasil okulasi. Hebatnya lagi, semua warna dari unsur pelangi ada, kecuali biru. "Tujuh puluh persen bunga mawar di taman itu berasal dari Amerika Serikat. Sisanya dari Australia," jelas Russel.

Di Amerika maupun Australia bunga-bunga yang pada Abad Pertengahan dijuluki Flos Florum atau "Bunga Segala Bunga" itu, memenangkan Kontes Bunga Mawar tingkat nasional. Tanaman itu memang penghasil bunga potong yang hebat untuk berbagai acara. Uniknya lagi, mawar-mawar itu punya sebutan istimewa, ada Dolly Parton, Bing Crosby, Disco, White Lightening, atau Camelot.

Mawar sebenarnya bukan tanaman tropis. Mereka berasal dari belahan bumi utara dengan empat musim. Di habitat aslinya, mereka beristirahat pada musim dingin dengan merontokkan seluruh daunnya. "Karena di sini tidak ada musim rontok, tanaman harus kami potong setiap empat bulan supaya bunga bisa keluar banyak dan bersamaan. Kalau tidak, hasilnya ada yang berbunga ada yang tidak. Kami ingin semuanya berbunga dan penuh," jelas Russel, yang pernah bekerja pada perusahaan pembibitan terbesar di AS di seksi tanaman tropis.


Visit our category :


- Flowers
- Gifts
- Hampers
- International Florists
- Roses
- Wine & Spirits

0 komentar:

 
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action